Kamis, 09 April 2015

Resume Diskusi Grup 1 HSMN (18 Februari 2015)

0


Resume Diskusi Grup 1 HSMN (18 Februari 2015)
📚📚📚📚📚📚📚📚📚📚

Tema : Mengoptimalkan Otak Anak untuk Hapal Al Qur anNarasumber : Bhara Widiastuti dan Utadzah Fasiha (pelaku homeschooling)



Notulen : Syarifatun Nisa NH
📚📚📚📚📚📚📚📚📚📚
Prolog
Bismilahirrohmanirrohim
Terimakasih bunda2 semuanya sudah ngasih saya kesempatan belajar bersama di grup ini.
Alhamdulillah, saya bisa belajar lebih banyak di komunitas homeschooling
Diskusi sebelumnya di HS bogor saya diberi tema yg kurang lebih sama dengan tema diskusi kita sekarang.
Waktu itu saya sedikit mengulas tentang sejarah hidup imam syafii.
Saya pernah menyampaikan materi homeschooling untuk ibu2 komunitas Indonesia di Mesir, waktu itu saya mencoba memberikan alternatif pendidikan untuk anak2 komunitas indonesia di sana. Salah satu alasan saya menyampaikan materi tersebut, karena saya melihat suasana belajar anak2 di sana kurang kondusif.
Ada dua pilihan, menyekolahkan anak2 di sic ( sekolah indonesa cairo) jaraknya jurang lebih 1 jam perjalanan dari pemukiman rata2 wni di cairo dengannjemputan sekolah yang hampir selalu kelebiham muatan, jadi ada beberapa mrid yang harus menggunakan kendaraan umum dengan waku tempuh lehuh dari 1 jam, angkot (versi mesir) sambung metro yg penuh sesak, sambug angkot lagi. Pilihan kedua sekolah mesir dengan resiko beda budaya dan kebiasaan.
Saat itu saya menyampaikan alternatif homeschooling dengan berbagai kelebihan dan kekurangan. Saya melihat kapasitas ibu2 disna sangat memadai untuk melakukan hs untuk putra2nya. Hanya memang ada kekhawatiran masalah legalitas dsb karena ibu2 disana belum familiar dan belum faham seluk beluk hs. Intinya memang perlu edukasi dan pendampingan ya
Kembali ke materi kita hari ini ya. Saya akan sedikit mengulas sejarah hidup imam syafii.
Sebagaimana kita ketahui, di usia yang sangat dini imam syafii sudah hafidz 30 juz, dan menjadi imam masjidil harom di mekkah. Padahal imam syafii yatim sejak kecil.Saya ringkas di tulisanmya di bawah ini ya .....
Ibu2 sholihat yang dirahmati Allah.
Kita mulai dengan menyimak biografi Ibunda Imam Syafii. Imam syafii sudah yatim sejak kecil. Beliau bersama ibunya tinggal di mekkah di suatu tempat yg dikenal drngan nama Syi'bu al. Khaif.
Pada usia kurang dari 15 tahun Imam Syafii meminta izin kepada ibunya untuk pergi menimba ilmu di luar kota mekkah...
Awalnya sang ibu keberatan dengan keinginan beliau sehingga Syafii kecil memutuskan untuk memendam keinginannya belajar di luar mekkah karena tidak mendapatkan restu dari ibunda .
Meskipun demikian , karena melihat kesungguhan dan keyakinan imam syafii, sang ibu akhirnya memberikan restu kepada imam syafii untuk pergi belajar.
Dalam tulisan lain disebutkan Syafii kecil meninggalkan kota mekkah di usia 9 tahun...
Saat meninggalkan mekkah, beliau sudah hafal Al quran, dan dalam perjalanan ke madinah beliau mengkhatamkan alquran sebanyak 16 kali.
Setahun di madinah , beliau sudah berhasil mrnghafalkan kitab al muwatha' karya Imam Malik yang berisi 1.720 hadist pilihan. Banyak lagi prestasi beliau yang luar biasa sehingga pada usia 15 tahun sudah menduduki jabatan sebagai Mufti sekembalinya ke makkah setelah belajar di madinah beberapa tahun.
Menarik buat saya pribadi, melihat sejarah kehidupan Imam syafii. Saya bertanya2 : ibu seperti apa yang berhasil mendidik putranya sedemikian hebat dalam keadaan tidak memiliki suami 
Sehingga Imam syafii tumbh menjadi anak yang cerdas, mandiri, tangguh, bertanggungjawab, dan dapat dipercaya (kok mirip dasa darma pramuka ya )
Silahkan ibu2 yg sholihat kita diskusikan model pendidikan seperti apa yang di terapkan oleh ibunda Imam syafii.
Dari sejarah singkat imam syafii tersebut, bisa kta lihat peran ibu yang luar biasa. Mendampingi putranya tanpa suami. Sehingga sejak kecil imam syafii sudah dikenal sebagai anak yang cerdas dan menonjol kekimuannya. Semangat belajarnya tinggi. Cerdas, Kreatif, dan suka 'ngajarin' anak2 sebayanya lho
Di saat anak2 lain mungkin masih manja, cengeng, dan belum mandiri, imam syafii justru sebalik.ya.
Jadi memang kunci sukses imam syafii ada pada ibunya, beliau memiliki 'visi' menjadikan anaknya seorag yg berilmu dan bertaqwa. Sehingga imam syafii tumbuh menjadi sosok seperti yang kita kenal sekarang
Tanya Jawab ✅
Tanya
Setelah ibu Imam Syafii pny visi spt di atas,apa saja yg dilakukan beliau, yang bisa kita tiru?padahal saingan kita sekarang banyak, salah 1 nya adalah gadget.
Jawab ✅
Bismillahirrahmanirrohim
Beberapa hal penting yang dilakukan ibunda Imam syafii, adalah :
1. Ibunda Imam syafii senantiasa mendoakan dan memasrahkan penjagaan putranya kepada Allah.
Bahkan setelah Imam syafii besar, sudah hafidz, dan sudah dikenal banyak orang sbg orang berilmu , ibunda tap mendoakan beliau.
Salah satu doa yang dipanjatkan beliau ketika imam syafii berpamitan untui pergi keluar kota mekkah dan belajar di madinah "Ya Allah Tuhan yang menguasai seluruh alam, ankku ini akan meninggalkan aku berjalan jauh menuntut ilmu peninggalan utusan-Mu, oleh karena itu aku mohon kepada-Mu permudahlah urusannya, peliharalah keselamatannya , panjangkanlah umurnya, agar aku dapat melhatnya ketika pulang nanti , dadanya penuh dengan ilmu yang menambah kecintaannnya kepada -Mu.
Ibu2 sholihat, mari kita perhatikan redaksi doa ibunda Imam Syafii ini. Disana berpadu visi, kesungguhan, kepasrahan kepada Allah dan ketawadhuan.
Saat itu beliau telah berhasil mendidik putranya menjadi sosok yang dihormati penduduk mekkah, etapi tidak nampak kesombongan dan rasa ujub bahwa semua tu adalah buah dari perjuangan beliau mendidik putranya tampa suami. Melainkan atas pemberian dan kasih sayang Allah.
Semua keberhasilan Imam syafii merupakan pemberian dari Allah swt.
2. Salah satu kunci sukses ibunda imam syafii yang lain adalah kreatifitas. Kehidupan Imam syafii saat iu bersama ibunda, bisa dikatakan jauh dari kemewahan
Malah mereka hidup dalam kemiskinan dan kekurangan.
Meskipun demikian keadaan tersebut tidak menjadikan ibunda imam syafii minder atau terpuruk dalam kemiskinan dan menyerah pada keadaan.
Beliau rela mengumpulkan pecahan tembikar, potongan kulit, pelepah kurma, tulang belulang unuk menuliskan hadis2 dan ayat demi ayat al quran yang telah dipelajari.
Kita yg hidup di zaman gadget harus meniru metodenya nih, medianya saja yg dirubah, kalo dulu medianya tulang dan pelepah daun, skrg medianya bisa gadget yg diinstal aplikasi2 bermanfaat.
3. Ibunda Imam syafii orang yang sabar dan tangguh. Kita zaman skrg mungkin suami tugas keluar kota atau keluar negeri kelabakan gak jelas Sedangkan beliau sudah (maaf) miskin, tidak punya suami, harus mengurus anak pula
Tanya
Makasih ,sy bisa ambil benang merah dari jawaban ibu,bisa share pengalaman Bu Bhara sendiri dalam mengoptimalkan otak anak2 utk mempelajari n hafal quran?
Jawab ✅
Baik mbak....., pertanyaan jebakan nih 😁😃, anak saya belum semuanya hafal quran mbak, yang besar baru mau sertifikasi untuk mendapatkan sanad, anak saya yg kedua dah ketiga juga belum 😭. Gak cocok kalo yg dicontohkan anak2 saya....., kalo boleh saya contohkan murid di sekolah saya, sebut saja namanya raka. Jadi dari usaha saya penerbtan alquran, saya merintis sekolah tk, sd , smp yg taglinenya sekolah alquran dan sains.
Dari awal sekolah itu saya rintis Alhamdulillah belum pernah menolak murid, sesuai amanat uud 45 😃, semua warga negara berhak mendapatkan pendidikan.
Nah saat awal pendirian sekolah, ada satu murid sebut saja raka yang dilingkungannya di cap 'brrmasalah' karena 'abk' entah darimana mereka mendapatkan kesimpulan tsb.
Sejak tk, tk milik saya juga, raka sudah 'susah'. Sering nendang guru, mukul teman, ngeludahin guru dan teman, bantin meja dan kursi, buang makanan temen. Perilaku yg kurang baik ini berlanjut smpai masuk ke sd
[Sampai2 ada beberapa orangtua murid yang komplen dan mengancam akan mengeluarkan anaknya dari sekolah kami.
Saat itu, kami meyakinkan orangtua murid yang lain untuk memberikan 'waktu' buat raka.
Karena kami yakin dengaj pendidikam qurani raka akan bisa berubah.
Hanya saja kami saat itu memang menjanjikan jika sampai akhir tahun tetap tidak ada perubahan maka terpaksa kami akan mengembalikan raka ke orangtuanya.
Hari demi hari berjalan..
Setiap hari sebelum anak2 datang, guru2 sudah datang di sekolah dan memutarkan murottal dari cd seuungga ketika anak2 datang mereka langsung mendengarkan bacaan al quran. Dalam satu hari ada 4 waktu khusus mengulang hafalan dengan metode mengulang, 1. Pembukaan kelas, 2 menjelang istirahat dan sholat dzuhur, 3, sholat dzuhur 4, sebelum pulang.
Singkatnya setelah beberapa saat sering diperdengarkan bacaan alquran dah menyulang2 hafalan, pelaham tapi apsti banyak perubahan signifikan. Skrg raka sudah kelas lima dan dalam proses menghafal juz 28. Walaupun lebih lambat dari teman2nya
Tapi untuk seorang raka yang hasil psikotes awal below border line itu sangat luar biasa. Dan itu hasil belajar di sekolaH.
Karena orantuanya tipe ortu yanh cuek : bayar sekolah sering nunggak dan krang faham kebutuhan anak.
Saat awal2 masuk sekolah raka sudah pegang tab Dan pintar memainkan game2. Alhamdulillah skrg sudah jauh berkurang Garis bawahnya.
Perubahan raka yg signifikan karena pengaruh pendidikan di sekolah yang notabene orang asing dan doanya tidak semustajab ibu kandung. Apalagi jika kita sebagai ibu kandug melakukan apa yg dilakukan guru2 raka di sekolah hasilnya pasti lebih dari pencapaian raka.
Kebahagiaan kta sebgi orngtuapun pasti lebih besr karen yang kta didik adalah anak2 kandung kita sendiri yang akan mendoakn dan menjadi menjadi saksi di akhirat nanti
Tanya❓
Bu bagaimana kita mendidik anak kita hafal alquran tanpa mengurangi hak bermain anak anak, karena shalatpun mulai di perintah Allah dikenalkan sejak usia 7 th dan jadi wajib menginjak usia 10 th, dan bagaimana jika si anak terlihat ogah ogahan menghafal ?
Karena ada beberapa pendapat bahwa anak adalah fitrah, tak usah di rangsang atau distimulus apapun karena semua sudah wellinstaled hanya perlu imaji positif dan keteladanan orang tua, tak selamanya lebih cepat lebih baik,
Sedangkan pendapat yang lain anak anak harus dibiasakan berfikir dan sditimulasi sejak dini agar sel sel syarafnya tersambung sempurna, distimulasi lewat permainan mengedukasi dan lain lain, bagaimana pendapat ibu?
Jawab ✅
Baik mbak ratna saya coba sharing pengalaman ibu2 lain yang sudah berhasil mendidik anak saya belajar dari ibu2 tersebut bebberapa hal :
1. Konsistensi, karena anak usia dini menyukai keteraturan, artinya kta sbg orang dewasa yg harus mendidik diri kita lebih dahulu.
2. Metode yang dipilih tidak memaksa, tidak mengitimidasi apalagi sampai membuat anak tertekan. Target kita apa? Anak kita hafal alqurankah atau anak kita hafal dan mengamalkan alquran?
Dari situ bisa kita breakdown, kalo hanya sekedar membuat anak kita hafal alquran, kemungkinan besar itu akan membuat kita berorientasi pada hasil dan bukan pada prosesnya.
Sebaliknya jika kita berorientasi proses, berapapun capaian kita dan anak kita dan menghadirkan alquran itu tidak menjadi masalah sehingga kita lebih 'ramah' kepada anak ketika menjalankan 'program ini'.
Kalau target saya anak saya hafal al quran karena kecintaanya kepada Allah bu, penginnya tanpa paksaan meski secara halus, kalo menurut ustafz abdul aziz abd rauf al hafidz, salah satu faktor utama yang menentukan keberhasilan anak kta dalam mengahfl alquran adalah teladan dari orangtuanya 😭
Wallahu a'lam bishshowwab
☀ Kesimpulan ☀
Ini benang merah dari sukses imam syafii di atas, ibunda menjadi contoh yang nyata kecintaan terhadap alquran dan ilmu pengetahuan menjadikan Imam syafii sosok yang mecintai alquran dan ilmu pengetahuan.
💠💠💠💠💠💠💠💠💠💠
Diskusi sesi 2 bersama Ustadzah Fasiha.
💠💠💠💠💠💠💠💠💠💠
Prolog
Assalamualaikum ibu2 semua
Senang bisa berdiskusi di sini..
Berbicara tentang menghafalkan AlQuran untuk anak, saya selalu terinspirasi dari seorang bapak warga negara Mesir yang bernama Kamil Labudi.
Ketiga orang anaknya mengkhatamkan hafalan alQurannya di usia 4,5 tahun,masyaAllah, luar biasa ya. Anak pertamanya bernama Tabarak, yg kedua Yazid, dan yang ketiga zeina.
Ketiga anak ini mengkhatamkan hafalannya di rumah bersama ibu dan bapaknya secara bergantian.
Saya sempat beberapa kali bertemu dengan keluarga ini, dan akhirnya saya mengambil kesimpulan, bahwa untuk menjadikan dan melatih anak menghafal alQuran, perlu kerja keras dari orang tua. Ada 3 hal yang pak Kamil lakukan sebelum memulai proses menghafal dengan anak2nya;
1.mengikhlaskan niat karena Allah.serta berdoa dengan sungguh2 mohon bimbingan dari Allah.
2. Menetapkan jadwal rutin setiap hari. Jam berapa hingga jam berapa, sehingga anak sudah tau, kalau waktu tsb tiba, ia harus siap untuk alQuran. Jadi tidak bisa kalau waktu yg sesuka hati.anak mulai diajarkan disiplin dengan alQuran.
3. Menyediakan hadiah sederhana, setiap kali anak selesai duduk menghabiskan timing menghafalnya.
💠💠💠💠💠💠💠💠💠💠
Tanya❓
Adakah ide untuk memberikan hafalan bagi anak 2,10tahun kinestetik?
saya selama ini hanya mengulang2. ngoceh2 sendiri ulang 3-4 hari isinya satu surat aja.
kalau dr versi mainan kira2 bisa ngapain aja ya yg terkait dg hafalan?
mati gaya soalnya saya bu, anak terlalu lincah 🙈
Jawab ✅
Waalaikumsalam. Usia 2 tahunan memang menggunakan metode mendengar dan sdkit mengulang ya mom.
Selain dengan mengulang2 menggunakan lisan, kita juga bisa dengan memutarkan murottal kpd anak2 di rumah.agar telinga mereka terbiasa mendengar terlebih dahulu,agar bahasa alQuran tdk sulit mereka lafalkan.
Tapi harus dengan cara yang teratur,misalkan hari pertama putarkan surat annas berulang2,besoknya lanjut alfalaq,dst.ini diluar bacaan rutin orangtua,.selain kita membacakan untuk anak di waktu tertentu, putarkan juga murottal yg disetting berulang2.
Kalau mainan bisa dengan mewarnai misalkan bun. Contohnya lagi waktu surat al fiil,,,kita kasi gambar gajah untuk diwarnai sambil nyebut,,,fiiil : gajah. Dengan anak2 saya terapkan bgtu.atau kalau anak bosan mewarnai kita ajak buat puzzle bentuk gajah, lalu diajak cerita. Idealnya memang kita memahami makna ayat yg akan dihafalkan , agar ga mati gaya buat ngonsep ke dalam bntuk permainan ya mom.
Tanya❓
Bu, anak saya 2,5 tahun kemampuan bicarany sudah lumayan..
Qira2 hal yg bisa saya lakukan untuk memulai mengenalkan Al-Quran?jika saya baca dihadapan nya tentuny dia marah karena merasa dicuekin..
Bgaimana cara mmbuat anak qt ketertarikan nya tinggi terhadap Al-Quran?
Jawab ✅
Seperti di atas di pertanyaan bund hariny, kita perlu menyiapkan anak untuk ready dengan alQuran. Salah satu caranya memutarkan murottal alQuran via hp atau lainnya dan volumenya dibesarkan ya bun,jadi walaupun anak sedang main, dia tetap enjoy dengan alQuran, awalnya dia hanya mendengar,selanjutnya mulai ngoceh ngikutin akhir ayat,in sya Allah lama kelamaan dia lebih siap kalau diajak duduk serius menghafal alQuran. Memang susah kalau mau langsung diajak serius sejak awal, biasanya anak akan lari2.
Tanya❓
Assalamu'alaykum
Anak saya tampaknya menikmati banyak hal: hafalan quran, luar angkasa/alam raya,dinosaurus, hiu, konstruksi, bahasa, dan berbagai jenis kendaraan. bagaimana kita bisa mengetahui hal yang paling dia sukai?
Hatur nuhuuun kiki emoticon
Jawab ✅
Waalaikumsalam
Itu memang hal biasa bagi anak2 ya bun, penasaran dengan banyak hal dan ingin mencoba banyak hal. Suka bermain, penasaran dengan apapun yang dilihatnya baru. Karena anak2 memang identiknya bgtu, suka bermain, bahkan 24 jam waktunya kalau kita izinkan dia ingi trus bermain.
Jadi sebenarnya semua itu dia sukai, luar angkasa, alam raya, dinosaurus,dll. Nah, semua kesukaannya ini pelan2 akan bergeser seiring bertambahnya usia. Peran kita sebagai orangtua mengarahkan kesukaan2 anak pada hal yang positif, terkhsus di hafalan alQurannya. Kita mengarahkan agar kegemarannya menghafal tdk terputus dengan kegemarannya terhadap hal lain, karena alQuran itu bun, kalau sekali ditinggalkan akan sulit untuk memulainya lagi.
☀ Kesimpulan ☀
Bunda salihat,
Anak adalah amanah yang dititipkan Allah untuk kita, ia punya hak untuk dididik dengan baik, termasuk mengajarkannya alQuran. Memang di awal mungkin kita kelimpungan dengan sikap anak yang agak cuek kalau diajak ke alQuran, tapi disitulah Allah sedang menguji keikhlasan dan kesiapan kita. Karena sebenarnya usaha kitalah yang Allah beri balasan, bukan hanya pada hasilnya.
So, dont be sad, kalau suatu waktu kita sudah mencoba usaha yang sama namun hasilnya berbeda. In sya Allah, Allah sudah melihat usaha kita. Yang penting kita tetap berusaha untuk mendidik anak kita sebaik mungkin dan mengajarkannya alQuran.
Wallahu a'lam
Subhanakallahumma wa bihamdika, asyhaduan laa ilaa ha illaa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaiih


HSMN : Mengoptimalkan Otak Anak untuk Hafal Quran

0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com